Jumat, 20 November 2009

Tragedi VII Al Quds

Menjelang sholat asar, pintu kelas dikunci. Maklum, banyak barang berharga termasuk ilmu yang tersimpan di dalam kelas :) Ba'da sholat, pintu dibuka lagi (pastinya dong,,,). Ternyata eh ternyata, lubang kunci mogok, demo, berontak, sampai akhirnya ga bisa dibuka juga!!! Tas, laptop, buku, dll, semua di dalam kelas. Terkunci!!! Guru-guru bahkan Kepsek turun tangan, mencari solusi untuk membuka kelas yang terkunci. Jendela berteralis, mana mungkin bisa masuk dengan mudah? Mau dibuka skrupnya juga lama!!! Anak-anak mulai panik, bingung, dan sama-sama mencari solusi :) Akhirnya, agar mereka lebih tenang, mereka diizinkan untuk main di lapangan. Akhwat main sepak bola lho... Ternyata, ikhwan ingin main juga...
Waktu menunjukkan pukul 15.50..
Alhamdulillah, akhirnya...ahhaaa... (lampu mode on)...
Ternyata ventilasi tidak berteralis! Dengan ukuran yang pas badan, Pak Tirta pun masuk lewat ventilasi. Barang-barang yang ada di kelas dirapikan dan dievakuasi melalui ventilasi. Dengan barang yang segitu banyaknya, rasanya gak tega kalau Pak Tirta harus sendirian. Alhamdulillah, ada Afif (Murid Kelas IX) yang datang untuk membantu (Habisnya, mau nyuruh ikhwan kelas VII masih pada kecil2 bandannya. hehehe...)
Jazakumullah buat Pak Tirta dan Afif... :)
Namun, dalam suasana evakuasi yang begitu genting, terjadilah kericuhan! Anak-anak berteriak,
"Mana barang saya?"
"Itu barang saya! "
"Barang aku-barang aku!"
Sampai-sampai yg lagi ngambilin barang-barang lewat ventilasi itu ga ditanggepin sama mereka (karena merasa bukan barangnya).
Masya Allah... sampai-sampai seorang guru mengingatkan mereka dengan nada yang cukup tinggi, sambil memegang tas yang diestafetkan oleh Pak Tirta,
"Anak-anak, kalian gimana sih??? Itu Pak Tirta megangin (estafet) tas tapi ga ada yang mau ngambil! Kalian tuh egois! Cuman mikirin barang-barangnya sendiri!"
Alhamdulillah, dengan sentilan itu, anak-anakpun menjadi lebih respek, rasa solidaritasnya menjadi lebih baik. Dan menjelang pulang sekolah, sang wali kelas mengambil hikmah dari kejadian yang dialami hari itu.
Hikmahnya yaitu: Kita tidak pernah mengetahui yang ghaib (yang akan terjadi) di kemudian hari. Bahwa, jangankan yang akan terjadi besok, yang nanti sore pun kita tidak pernah tau! Dan tak pernah menyangka bahwa sore itu akan terjadi tragedi seperti itu. Plus, hikmah lainnya,,, hmm, keliatan nih siapa aja yang masih egois mikirin barang-barangnya sendiri, teriak-teriak & ga mau ngambil barang yg diestafet dari dlm kelas :( Smoga qt termasuk hamba yang senantiasa bertafakur atas sekecil apapun kejadian yg terjadi...

Dear ikhwan akhwat VII Al Quds

2 komentar:

  1. hahaha...
    emang susah ya menerapkan rasa solidaritas sama anak2...musti banyak sabar membimbing mereka, secara anak2 kan egosentrisnya masih gede pisan.

    jangankan anak2, org dewasa aja banyak yg masih berada di dunia 'autis', kurang respek sm sekitar.

    smg kita terhindar dari ke-egosentrisan diri ya...^^

    BalasHapus
  2. semangat anak2...
    Qta buat kelas VII Al Quds yang terkompak! :)

    BalasHapus